SEBATAS DEBU
#TantanganGurusiana Menulis 30 Hari (Hari ke-3)
SEBATAS DEBU
Usik saja sesukamu
Racuni hatimu dengan kepongahan
Lekatkan dengan nanar yang pekat
Mungkin itu bisa memberimu 'napas'
Usik saja sesukamu
Hiasi wajahmu dengan tatapan sinis
Jajarkan senyum kenajisan sebaik mungkin
Mungkin itu bisa memberimu 'lega'
Tahukah kau...?
Dibalik usikmu, beribu ketidakacuhan muncul terhadapmu
Mengabaikanmu begitu saja dan berpikir
Mungkin kau hanya sebatas debu
Yang sejenak menempel dan akan terbang terbawa angin
Lalu pergi begitu saja
Karya : Susi F. Sinaga
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap puisinya bu. Indah dan dalam
Terima kasih banyak pak.
Puisinya bagus ito. Bisa belajar nih buat puisi. Hehehe....salam sehat. Horas.
Hehehee....masih pemula ito.Horas.
Debu, meski ringan, namun
bisa mengundang sesak. Semoga selalu sehat dan terus berkarya, Bu Susi Friska. Salam literasi.
Terima kasih bu.
Puisi syarat makna. Keren bu
Hehehee,,,,iya bu. Terima kaih ibu :)
Sarat dgn makna,, mantap..
Iya, bu, begitulah, Terima kasih ibu :)
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Lebih tepatnya tak acuh bu.(hanya segores tulisan)
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Wah, kebencian ya Bu? Atau eneg?
Astagfirullah...semoga rasa benci hilang. Berubah dengan kasih sayang bu
Waduuuh....salah paham bu. Puisi ini hanya mengalir begitu saja ketika saya menulisnya.
wow, puisi dengan diksi bertutur,..maknanya dalem banget..artinya, ..memberi penyemangat diri terhadap cemohan dari luar....keren
iiiss,,,,betul sekali makna nya seperti itu pak. Terima kasih :)
Bagus puisinya...Sukses selalu ya bu...
Terima kasih, bu :Sukses juga buat ibu ya.
Penuh makna... indah bundaSemangat
Terima kasih bunda. :)